Bisakah Manusia Mendarat di Bulan ???

Tela’ah Kritis : Bisakah Manusia Mendarat di Bulan ???

TINJAUAN SYARI'AT DAN SAINS
Berawal dari sebuah ayat :
undefined
“Wahai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan” [QS Ar-Rahman:33]

Ayat ini di tafsirkan bahwa Manusia benar benar telah bisa melintasi langit dan Apolo sebelas benar-benar telah mendarat di Bulan. Maka kata “Ash-Shulthan” yang berarti “Kekuatan” di tafsirkan sebagai ilmu pengetahuan dan Teknologi. Lalu sebagian kaum muslimin menjadi semakin yakin dengan pendaratan manusia di bulan. Dengan mengatakan bahwa al-Qur’an sudah mengabarkannya sekitar 1400 tahun yang lalu. Hal ini sama persis dengan keyakinan saya sewaktu di bangku sekolah, karena apolo 11 masuk ke dalam pelajaran sekolah dan begitulah guru agama di sekolah saya menafsirkan ayat tersebut.
Apakah tafsir ayat di atas benar?, mari kita lihat bagaimana para ulama menafsirkan ayat tersebut, tapi sebelumnya coba cermati gambar di bawah ini :


Terlihat pada gambar ini menunjukkan bayangan batu dan wahana Lunar Lander mengarah ke arah yang berbeda. padalah satu-satunya sumber cahaya di bulan adalah matahari.Ini menunjukkan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan. Mereka berdalih bahwa permukaan bulan ditutupi oleh kawah, batu-batuan dan gundukan-gundukan, bukan permukaan yang rata. Karena itu cahaya yang menyentuh permukaan yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah, tergantung kondisi permukaannya.Apakah anda percaya? lalu bagaimana dengan gambar di bawah ini


Untuk gambar paling bawah, disitu tampak bahwa tinggi kedua astronot tersebut hampir sama, tapi kenapa bayangan astronot yang sebelah kanan hampir 2X bayangan astronot yang sebelah kiri, janggal bukan? Padahal satu-satunya sumber cahaya di Bulan adalah Matahari. Apakah gambar ini masih bisah di bantah dengan dalih di atas? insya Allah kita akan bahas lebih detail lagi di akhir artikel ini, dan saya akan tampilkan beberapa video untuk tambahan.

Kita lanjutkan tafsir ayat 33 di atas, kita mulai dari pakar tafsir yang sudah tidak asing lagi di kalangan Ahlu-Sunnah wal Jama’ah. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat di atas :
Maksud ayat ini adalah Kalian tidak akan sanggup melarikan diri dari keputusan dan takdir Allah, bahkan Dia melihat kalian. Kalian tidak akan dapat melepaskan diri dari hukum-Nya. Dimana saja kalian berada, Dia akan selalu meliputi kalian. Dan itulah yang berlangsung pada saat pengumpulan manusia di alam Mahsyar. Pada saat itu malaikat mengelillingi makhluq dalam tujuh barisan di setiap sisi, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa pergi {إِلَّا بِسُلْطَانٍ} “melainkan dengan kekuatan”maksudnya dengan perintah Allah lau beliau menuliskan surat Al-Qiyamah ayat 10-12 ( silahkan baca kelanjutannya dalam buku tafsir ibnu katsir halaman 628-629), bagi yang belum memiliki tafsir Ibnu Katsir anda bisa mendownloadnya gratis di sini. Ibnu Katsir sama sekali tidak menyinggung tentang ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Sedangkan menurut Syaikh Utsaimin rahimahullah (seorang Ulama Kibar di Arab Saudi) tafsir سُلْطَانٍ denga ilmu pengetahuan tertolak menurut beberapa tinjauan :

1. Bahwasanya teks (bentuk) ayat tersebut menunjukkan tantangan (dariAllah) pada hari kiamat nanti. Hal itu tampak jelas sekali bagi orang yang telah membaca dari awal surat ini (Ar Rahman) karena Allah menyebutkan di dalam surat ini tentang awal penciptaan manusia dan jin serta apa saja yang telah disediakan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya di ufuk-ufuk langit/kaki langit dan di bumi. Kemudian Allah menyebutkan segala yang ada di bumi akan binasa dan punah.
Kemudian Allah berfirman :

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.(Ar Rahman :26)

Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”(Ar Rahman :27)

“Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu Hai manusia dan jin.” (Ar Rahman :31)

Ayat ini menunjukkan tentang hisab (perhitungan amal-amal hamba-Nya) kemudian Allah menantang bangsa jin bahwa mereka tidak akan mampu mencari tempat berlindung dan lari dari berbagai penjuru langit dan bumi. Demikian pula tidak mampu saling tolong menolong untuk menyelamatkan diri mereka dari Maha yang ditakuti. Setelah itu Allah menyebutkan balasan yang sesuai bagi orang yang melakukan kejelekan dan balasan yang diharapkan oleh orang yang melakukan kebaikan
Tidak ragu lagi bahwa teks atau hubungan ayat tersebut (QS. Ar Rahman : 33) menjelaskan dan menentukan makna tersebut (sebagaimana keterangan di atas tentang makna ayatnya). Boleh jadi satu kata atau kalimat mencocoki makna tersebut pada satu tempat dan tidak cocok pada tempat yang lainnya.
Engkau lihat terkadang satu kata mempunyai dua makna yang saling berlawanan. Maka untuk menentukan dan menetapkan makna yang sebenarnya adalah dengan melihat teks (siyaq) kata tersebut. Sebagaimana hal itu diketahui menurut kaidah bahasa Arab tentang kata-kata yang saling kontradiksi maknanya.

Seandainya teks yang mulia ini
dikira¬kirakan (takdir) sesuai denganmakna “ﺮﺒﺨﻟﺍ” peng-khabaran tentang yang akan terjadi di dunia (bukan makna “ﻯﺪﺤﺘﻟﺍ” tantangan-pent) maka pada tempat ini, ayat tersebut tidak sesuai dengan makna “ﺮﺒﺨﻟﺍ” pengkhabaran. Bahkan penetapan yang sesuai adalah untuk mengancam dan melemahkan (jin dan manusia). Hal ini berdasarkan teks atau hubungan ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya.

2. Seluruh ahli tafsir menyebutkan:
“Sesungguhnya ayat tersebut untuk mengancam dan melemahkan (jin dan manusia) pada hari kiamat. Mayoritas ahli tafsir berpendapat hal itu terjadi pada hari kiamat. Syaikh Muhammad Amin Asy Syinqithiy _ berbicara tentang ayat ini (Ar Rahman : 33) pada pembahasan surat Al Hajr pada firman Allah Ta’ala :

“dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang- orang yang memandang (nya.” (Al Hijr 16)
undefined
Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk.” (Al Hijr:17)

Beliau (Asy Syaikh Asy Syinqithiy) mensifati orang yang beranggapan bahwa ayat tersebut (Ar Rahman : 33) mengisyaratkan bahwa jin dan manusia sanggup melintasi dan menembus sampai ke langit, adalah orang tersebut tidak memiliki ilmu pengetahuan terhadap Kitabullah.

3. Seandainya ayat tersebut (Ar Rahman : 33) maknanya adalah  pengkhabaran tentang perkara yang akan terjadi, tentu maknanya adalah : “Wahai sekalian jin dan manusia sesungguhnya kalian tidak akan sanggup menembus penjuru langit dan bumi kecuali dengan pengetahuan dan mampu melakukan sebab-sebab mencapainya. Kemudian sungguh makna ini meniadakan dan merampas makna dan kedudukan ayat yang sebenarnya. Karena ayat tersebut didahului oleh peringatan keras pada Firman Allah Ta’ala :
undefined
“Kami akan memperhatikan sepenuh nya kepadamu, wahai manusia dan jin.” (Ar Rahman : 31)

Dan setelah ayat ini dilanjutkan dengan ancaman yang keras pada firman Allah Ta’ala :

“kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga Maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).” (Ar Rahman : 35)

4. Ayat tersebut (Ar Rahman : 33) sangat jelas menunjukkan tantangan kepada jin dan manusia. Karena beberapa alasan :
1.Adanya hubungan ayat tersebut dengan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya.
2.Allah menyebutkan jin dan manusia seluruhnya dengan satu komunitas. Hal itu seperti firman Allah Ta’ala :
undefined
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupadengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Al Israa` : 88)

Bahwa firman Allah Ta’ala :
"jika kalian sanggup"tampak menunjukkan tantangan secara khusus. Allah berfirman dengan menggunakan lafadz “in” bukan dengan lafadz “idza” karena “idza” menunjukkan syarat, berbeda dengan “in”

5. Seandainya ayat tersebut bermakna khobar (tentang perkara yang akan terjadi di dunia bukan tantangan) maka ayat tersebut mengandung pujian dan sanjungan bagi mereka yang telah melakukan pembahasan dan penelitian terhadap fasilitas fasilitas yang disediakan oleh Allah di dunia ini. Sehingga mereka mampu melintasi berbagai penjuru tersebut, (akan tetapi) Nabi Muhammad saw dan para sahahabatnya tidak pernah melakukannya (kalau memang benar ayat tersebut mengandung pujian terhadap apa saja yang dilakukan oleh para astronot itu. Maka sudah tentu manusia yang paling bersegera melaksanakan perintah Al Qur’an yaitu Nabi saw dan para sahabatnya adala orang yang pertama kali melakukannya dari pada ahli astronot itu.

6. Sesungguhnya ketentuan hukum ayat yang mulia ini (Ar Rahman : 33) mencakup jin dan mnusia, termasuk perkara yang dimaklumi. Ketika (nuzulul qur’an) Al Qur’an diturun-kan dan bangsa jin mampu melintasi pelbagai penjuru langit, sebagaimana Allah menceritakan tantang perkataan bangsa jin :
undefined
“Dan Sesungguhnya Kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, Maka Kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api.(Al Jin:8)
undefined
Dan Sesungguhnya Kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan (berita beritanya). tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar- dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (Al Jin:9)

Bagaimanakah Allah menjadikan bangsa jin lemah dan tidak mampu melintasi berbagai penjuru langit itu padahal dulunya mereka mampu melakukannya ? Jika dikatakan:
“Sesungguhnya bangsa jin senantiasa tidak akan mampu setelah diutusnya Nabi Muhammad saw. Kami jawab (perkataannya) : Alasan inilah yang paling tepat bahwa ayat tersebut tujuannya adalah untuk melemahkan (jin apalagi manusia) bukan menunjukkan khabar terhadap yang akan terjadi di dunia.

7. Sesungguhnya ayat tersebut (Ar Rahman : 33) mencakup hukum melintasi berbagai penjuru langit dan bumi. Dan termasuk perkara yang dimaklumi bahwa mereka (jin dan mnusia) tidak akan mampu menembus penjuru langit bagaimana-pun besarnya kekuatan mereka.

8. Ayat yang mulia tersebut dilanjutkan dengan firman Allah Ta’ala :

“kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga. Maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).” (Ar Rahman : 35)

Makna ayat ini wallahu a’lam bahwasanya kalian wahai sekalian jin dan manusia, walaupun kalian berusaha sekuat tenaga melintasi dan menembus penjuru langit pasti kalian akan dilempari nyala api dan cairan tembaga. Padahal telah diketahui bahwa pesawat roket dan ulak alik tersebut tidaklah dilempari nyala api dan tidak pula cairan tembaga. Maka bagaimana mungkin (pesawat roket dan ulak alik) hasil buatan manusia itu maksud/tafsir ayat tersebut.

9. Sesungguhnya mereka (yang menerima dan mendukung) berita tentang pendaratan pesawat antariksa tersebut adalah benar, menafsirkan kata (Shulthan) dalm surat Ar Rahman : 33 dengan “ilmu pengetahuan” perlu diper timbangkan dan diteliti kembali Mengapa? karena kata (Shulthan) “kekuasaan yang dimiliki satu orang yang ingin memerintah dan menguasai.” (Shulthan) mempunyai makna berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kedudukannya (dalam kalimat). Apabila lafadz (Shulthan) terletak pada (Maqaamul A’mal) kalimat yang menjelaskan pekerjaan, perbuatan dan semisalnya. Maka yang dimaksud adalah kekutaan. Di antaranya firman Allah Ta’ala tentang Iblis :
undefined
“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang- orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya".(An Nahl:99)
undefined
"Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (An Nahl:100)

(Shulthan) dalam ayat ini artinya qudroh (kemampuan), tidak benar maknanya al ilmu (ilmu pengetahuan) dan di antaranya (Shulthan) yang disebutkan pada ayat yang kita maksud karena melintasi dan menembus penjuru langit dan bumi itu adalah suatu perbuatan yang membutuhkan kekuatan dan kemampuan. Ilmu pengetahuan saja tidaklah cukup, mereka tidak akan sampai ke apa saja yang telah dituturkan (yakni ke bulan) hanya dengan ilmu pengetahuan semata tetapi harus dengan ilmu pengetahuan, kemampuan dan fasilitas (sebab-sebabnya) yang dipersiapkan oleh Allah untuk mereka. Kemudian apabila (Shulthan) terletak pada (maqom al-hujjah al-mujadalah) kalimat yang mengandung bantahan dan perdebatan, maka yang dimaksud dengan (Shulthan) adalah “Burhan” bukti/alasan, dan “Hujjah” argumentasi yang digunakan untuk membantah/mengalahkanpihak lawan yang berselisih, di antara firman Allah Ta’ala:
undefined
“......................,Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini,..................” (Yunus : 68)

Yakni bukti alasan dan hujjah (argument). Lafadz “Shulthan” tidak ada dalam Al Qur’an semata-mata makna-nya adalah “ilmu” Ilmu pengetahuan. Dan kalau kita meninjau asal katanya maksud“Shulthan“adalah siapa saja yangmenyebabkan seorang hamba memperoleh kkuatan, kekuasaan dan kemenangan. Oleh karena itu jelaslah bahwa ayat yang mulia (Ar Rahman : 33) tidaklah mengisyaratkan tentang penyebutan pesawat antariksa (ruangangkasa) dan tidaklah menunjukkan pesawat pesawat tersebut mendarat di bulan.

Demikian 9 alasan yang cukup kuat dari Syaikh Utsaimin rahimahullah tentang kesalahan tafsir surat Ar-Rahman ayat 33. Selanjutnya mari kita simak baik baik ayat di bawah ini :
undefined
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.( Qs. Al-Hujurat : 6)

Berkata asy-Syaikh Dr. Abdul Azim Badawi :
Pada ayat ini Allah melarang hambanya yang beriman dari mengekor kepada isu yang tersebar, dan memerintahkan mereka untuk meneliti kebenaran berita yang sampai kepada mereka, karena tidak semua yang di beritakan itu benar adanya, dan tidaklah setiap yang dibicarakan itu merupakan suatu kejujuran. Sesungguhnya musuh-musuh kalian senantiasa mengintai kelemahan kalian, maka wajib atas kalian agar selalu terjaga, sehingga kalian bisa memergoki orang-orang yang hendak membangkitkan dan menyebarkan isu yang tidak benar di tengah tengah kalian.

Maksud ayat di atas adalah janganlah kalian terima beritanya, sampai kalian teliti dan membuktikan kebenarannya. Marilah kita teliti dan kita buktikan kebenarannya, apakah benar manusia telah mendarat di bulan. Penelitian yang akan saya berikan di bawah ini sebagian besar berasal dari teori konspirasi atau yang lebih populer dengan sebutan The "Great Moon Hoax".kabar baiknya bagi NASA adalah sebagian teori ini telah di bantah sehingga tidak sedikit orang yang bingung dibuatnya, tapi setidaknya teori konspirasi yang ada harus menjadi pelajaran bagi kita bahwa orang yang tidak mengerti ajaran islam sama sekali pun tidak mudah percaya denga berita yang ada dan menelitinya kembali. lalu mengapa kita sebagai muslim yang telah datang keterangan dari ayat-ayat suci yang mulia dengan tegas memerintahkan kita untuk meneliti dan meneliti dengan mudahnya menelan berita ini mentah-mentah bahkan dengan lancangnya mengkait-kaitkan kejadian ini dengan ayat Al-Qur’an yang ditafsirkan secara sembrono. 

Empat puluh tahun telah berlalu sejak dunia dikejutkan oleh kabar keberhasilan pendaratan Apollo 11 di Bulan. Benarkah astronot Neil Armstrong telah menjejakkan kakinya di satelit Bumi tersebut? Satu pertanyaan yang seharusnya ada di benak kita adalah mengapa belum ada pendaratan berikutnya setelah 12 astronot yang mereka nyatakan telah mendarat di bulan antara 1969 sampai 1972? Bukankah teknologi semakin canggih? .
Apakah anda yakin dengan teknologi komputer saat itu memakai program apa? komunikasi saat itu (tahun 1969), sudah bisa begitu hebat mengontrol pendaratan langsung (live!) dari Bumi. Sementara ketika Apollo I yang gagal meluncur dan membunuh seluruh astronauts-nya, pernah gagal tests karena komunikasi ruang kontrol dan para astronauts tidak “tersambung”.

Berikut ini adalah beberapa Kejanggalan lain yang mendukung tentang kebohongan Pendaratan Manusia di Bulan :
  • Dugaan kuat bahwa pendaratan Apollo 11 milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA hanya propaganda untuk membuktikan bahwa teknologi amerika lebih unggul dari rivalnya di perang dingin yakni Uni Soviet. Bahkan, NASA dituding memalsukan sejumlah misi luar angkasa lainnya. Kesangsian terhadap misi Mars seakan melengkapi kesangsian terhadap pendaratan dua astronot AS di bulan menggunakan pesawat Apollo 11. Serangkaian dugaan teori konspirasi menyebar luas. Semua keberhasilan pendaratan NASA di bulan dituduh sebagai kebohongan dan manusia pada kenyataannya belum pernah mendarat atau menjejakkan kakinya di bulan. Bagi salah satu pesaing AS saat ini, Rusia, teori konspirasi mengenai kebohongan pendaratan di Bulan tahun 1969 itu menjadi semakin populer. Rusia membuat sejumlah situs bahkan film-film dokumenter di televisi untuk menyampaikan kebohongan besar pendaratan di Bulan itu.
  • Buzz Aldrin yang di nyatakan sebagai orang ke dua yang mendarat di Bulan dipancing ke Beverly Hills Hotel dengan dalih wawancara di ruang untuk acara televisi anak-anak Jepang. Ketika ia tiba, Seorang pakar teori konspirasi Bart Sibrel meminta “ Buzz Aldrin “ bersumpah di atas kitab Injil bahwa ia memang pernah berjalan-jalan di Bulan. Akibatnya, ‘Buzz’ menolak dan naik pitam, lalu memukul Sibrel di sebuah hotel di Los Angeles.
  • Ada pakar Fisika yang mengatakan, sampai sekarang (dengan teknologi yang ada sekarang-pun!) dia tidak yakin manusia akan bisa bebas dari pengaruh radiasi di angkasa luar yang hampa udara itu. Material yang ada sekarang ‘belum’ menjamin bisa melindungi tubuh dari hal itu didukung kesaksian mantan awak SKYLAB Russia yg memberi alasan kenapa Russia tidak pernah mengirim awak ke angkasa luar di luar atmosfer.


  • Para pakar yang tidak percaya ini menduga foto-foto dan film tentang pendaratan manusia di bulan semuanya dibuat di sebuah pangkalan militer rahasia di bagian barat Amerika. Kata mereka, tidak mungkin pesawat Apollo terbang ke bulan yang jaraknya hampir seperempat juta mil tanpa menimbulkan dampak radiasi gawat bagi para awaknya. Sebab, pada ketinggian atau jarak 700 mil diatas bumi terdapat Van Allen Radiation Belt, atau sabuk radiasi Van Allen. Pesawat antariksa yang akan terbang ke bulan harus melewati sabuk Van Allen itu yang mengandung tingkat radiasi sangat tinggi. Tapi nyatanya, para astronaut yang kembali dari kunjungan ke bulan tanpa mengalami efek radiasi apapun.
  • Para pakar juga menyebutkan tidak adanya bintang-bintang yang tampak di langit diatas bulan dalam foto-foto yang disiarkan oleh NASA. Kata mereka, karena bulan tidak punya atmosfir, maka tidak ada apapun yang menghalangi pandangan, sehingga bintang-bintang mestinya tampak dengan sangat jelas, jauh lebih jelas dari pada yang bisa dilihat dari bumi. Perhatikan foto di bawah ini :

undefined

Apakah Anda melihat bintang ? Bukankah di bulan tidak ada atmostfir ? Seharusnya bintang lebih terlihat jelas di bulan yang tanpa atmosfir, karena pandangan kita tidak terhalang lapisan udara seperti di bumi.
  • foto Edwin “Buzz” Aldrin berdiri dengan matahari menyinari bahu kiri bagian atas. Namun, tampak terlalu banyak detail yang ditunjukkan sisi bagian kanan yang seharusnya gelap terkena bayangan. Bagian itu seharusnya lebih gelap dan tidak terlalu terlihat, mengingat kontras antara terang dan gelap di bulan lebih besar. Selain itu, dengan tidak adanya atmosfer yang akan menghalangi cahaya di bulan, semua foto seharusnya tampak terang, tegas dan jelas. Namun, permukaan tanah di balik Aldrin justru berangsur gelap, suatu efek yang secara teori seharusnya tidak terjadi di bulan. Berdalih NASA tentunya berdalih, efek ketiadaan warna itu dapat terjadi karena film kurang dapat menyesuaikan diri dibandingkan mata manusia. Selain itu objek di bulan tampak semakin gelap jika semakin menjauhi kamera. kejanggalan lain adalah objek aneh yang memantul dari helm Aldrin. Sejumlah ilmuwan memperkirakan itu adalah sebuah helikopter, sementara yang lain menduga itu adalah bangunan kaca setinggi 12 meter. Sementara NASA mengaku itu adalah bagian dari peralatan pendaratan di bulan. Kesalahan lain dari foto yang sama adalah Aldrin dalam posisi menghadap kamera dan berlatar belakang matahari. Anehnya helm sang astronot terlihat terang.
  • Tidak adanya kawah yang terbentuk akibat seprotan lidah api mesin jet. lihat gambar di bawah ini
undefined
Foto yang menunjukkan pendaratan modul di bulan juga tidak memperlihatkan adanya kawah yang seharusnya terjadi di permukaan bulan. Kawah itu (jika ada) yang mencirikan kerasnya semprotan lidah api dari mesin jet pendarat. Bahkan jika memang betul terjadi pendaratan di bulan, debu akan berterbangan termasuk menutupi kaki-kaki penjejak wahana pendarat.

  • Keanehan terlihat pada sejumlah foto yang memperlihatkan bayangan benda yang saling bersilangan. Hal itu mengesankan ada berbagai sumber cahaya dan menafikan matahari sebagai satu-satunya sumber cahaya di bulan. Perhatikan gambar di bawah ini:


Coba lihat bayangan Astronout ke arah kanan, bayangan bendera kea rah kiri, lihat juga di bawah dan di atas ada bayangan yang berbeda lagi arahnya. Bendera Amerika yang berada di Bulan dalam foto terlihat berkibar-kibar juga dipermasalahkan oleh para pakar karena tidak ada atmosfer, kok bisa ada angin? mereka berdalih bahwa mereka memasang memasang pipa horizontal di atas bendera agar terlihat berkibar. Lalu bagaimana dengan gambar bayangan-bayangan yang tidak beraturan di atas? Sangat sulit di jelaskan. Kemudian coba lihat lagi dua gambar yang ada di paling atas ( di awal artikel ini ), bayangan itu pun terlihat janggal.

  • Dalam suatu acara di TV FOX-5 yang mengulas tentang pendaratan pertama manusia di Bulan oleh Neil Armstrong ditunjukkan fakta-fakta bagaimana NASA membuat “tipuan” supercanggih yang banyak sekali kelemahan dan kengawurannya. Acara TV Fox itu, kata Dr Tony Philips pada situs Science@NASA, menggambarkan betapa Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) tidak lebih dari sekadar ”produser film yang tolol”.
  • Dan masih banyak lagi kejanggalan yang bisa anda lihat di bawah ini:
undefined
Jejak kaki itu terlalu jelas. Jika Anda menjejakkan kaki pada permukaan sangat kering seperti di Bulan maka tidak mungkin sejelas itu, Jejak kaki yang tampak di foto tersebut bisa tercipta pada permukaan yang agak basah. Untuk perbandingan coba injakkan sepatu Anda pada permukaan pasir yang kering dan yang agak basah. Artinya ini foto PALSU pendaratan di Bulan.
undefined
terlihat bayangan cahaya pada lensa kamera seperti terkena cahaya studio...

perhatikan latar belakang gambar yang terlihat sama persis padahal mereka mengatakan bahwa gambar ini di ambil di tempat yang berbeda

sama penjelsannya mestinya astronotnya terlihat gelap...

perhatikan batu yang terdapat huruf "C" yang di duga merupakan properti studio.

gambar di perjelas

tanah di bulan seperti rekayasa studio....!!!

Pada beberapa foto, terlihat "crosshair" menghilang di belakang objek.

Sedikit koreksi, sebelum saya menampilkan beberapa teori konspirasi diatas saya telah menjelaskan bahwa sebagian teori-teori ini telah di bantah oleh NASA, akan tetapi saya tidak mungkin menampilkan semua bantahan NASA di sini karena akan terlalu panjang, sengaja saya menjelaskan ini karena saya ingin berbicara dari sudut pandang netral. Tidak ada gunanya bagi saya membela teori konspirasi (The Great Moon Hoax) ataupun NASA.Mungkin bagi anda yang telah membaca bantahan dari teri konspirasi (The Great Moon Hoax) akan merasa ragu dan menjadi bingung di buatnya. Cukuplah bagi kita untuk meyakini kebenaran Al-Qur'an, karena beriman kepada Al-Qur'an merupakan salah satu rukun iman yang tidak mungkin ditinggalkan, simak ayat-ayat berikut:
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.(Q.s.Al-Araf:25)

Maka batas kehidupan manusia adalah di bumi demikian pula kematian dan akan di bangkitkan dari bumi, firman Allah:
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.(Q.s.Thaha:55)

Batas awal penciptaan manusia dari bumi. Setelah mati kita akan dikembalikan ke bumi lagi dan akan dikeluarkan pula darinya pada hari kiamat nanti.
Terdapat juga ayat-ayat yang menunjukan bahwa bumi tempat kehidupan manusia:
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.(Q.s.Al-Araf:10)

Maka tidak diragukan lagi bahwa zhahir teks Al-Qur'an menunjukan bahwa tidak ada kehidupan bagi manusia kecuali di bumi.Darinya manusia diciptakan, kepadanya akan dikembalikan. Oleh karena itu kewajiban kita mengambil zhahir teks Al-Qur'an agar angan-angan/khayalan kita tidak semakin jauh kagum dan terpesona dengan alat-alat buatan manusia hingga menyelisihi zhahir ayat Al-Qur'an, karena berkata sesuatu yang tidak diketahui.
Akan tetapi sebaliknya kita pun tidak pernah menemukan zhahir (teks) Al-Qur'an yang  memustahilkan manusia untuk sampai ke bulan, dan syari'at tidak pernah mengingkari. Maka sekali lagi kewajiban bagi kita adalah mengambil zhahir (teks) Al-Qur'an dan tidak termasuk salah satu dari kedua orang di bawah ini:
  • Orang yang berlebihan membenarkan pendaratan manusia di bulan dengan lancang menafsirkan ayat-ayat sesuai keinginannya sendiri.
  • Orang yang berlebihan mendukung teori konspirasi dengan  memustahilkan manusia untuk sampai ke bulan dengan menduga-duga tafsir ayat yang tidak ia ketahui.
Saya sama sekali tidak bermaksud menghubung-hubungkan antara teori konspirasi dengan Al-Qur'an dan saya tidak ingin menggiring pembaca untuk mempercayai sepenuhnya terhadap teori "The Great Moon Hoax" bahkan saya menghimbau untuk tidak terlalu percaya 100 %. Yang saya lakukan hanyalah untuk merealisasikan firman Allah Surat Al-Hujurat ayat 6 di atas untuk selalu teliti mendengar berita yang ada dan juga memperingatkan kepada pembaca untuk tidak menafsirkan Kalamullah (Al-Qur'an) yang tidak sesuai dengan kebenaran karena menafsirkan Al-Qur'an yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan rasulnya mengandung dua peringatan:
  • Penyelewengan terhadap kata-kata dalam Al-Qur'an sehingga tidak sesuai dengan maknanya.
  • Mengada-ada atas nama Allah tanpa ilmu, sehingga beranggapan bahwa Allah menginginkan makna tersebut padahal menyelisihi konteksnya/hubungan antar ayat dalam Al-Qur'an. Sungguh Allah mengharamkan hamba-hamba-Nya berkata tentang Allah tanpa dasar ilmu.
Semoga penjelasan-penjelasan diatas cukup memberikan pemahaman yang jelas kepada para pembaca . Kebenaran datangnya dari Allah SWT dan kesalahan itu datangnya dari saya pribadi. Penulis menerima dengan lapang dada segala bentuk kritik dan saran.

{ by : www.murattalkeren.blogspot.com }

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Tidak ada kawah akibat pancaran mesin jet ?
Mesin jet ???
Siapa yg makai mesin jet ke bulan bos ?
Mesin jet membutuhkan udara bos ... di bulan gak ada udara toh ...
Mereka menggunakan bahan bakar hidrogen cair.
Mari cerdas dan rajin belajar ketika sekolah ...
Saya paling males ngomentari yg diluar kapasitas saya.
Salam.

Posting Komentar